Lo Kheng Hong adalah investor legendaris di Indonesia. Ia sering dijuluki sebagai Warren Buffett Indonesia karena strategi investasinya yang mirip dengan sang maestro asal Amerika. Gaya investasinya berfokus pada saham undervalued yang memiliki fundamental kuat. Dengan kesabaran dan analisis mendalam, Lo Kheng Hong saham berhasil mengubah modal kecil menjadi miliaran rupiah.
Fokus pada Saham Undervalued
Daftar Isi
- 1 Fokus pada Saham Undervalued
- 2 Kesabaran adalah Kunci
- 3 Analisis Fundamental yang Mendalam
- 4 Menghindari Saham Gorengan
- 5 Berani Saat Orang Lain Takut
- 6 Disiplin dan Konsisten
- 7 Pelajaran dari Lo Kheng Hong
- 8 Membangun Mindset Investor Sejati
- 9 Kisah Sukses Lo Kheng Hong di Pasar Saham
- 10 Strategi Lo Kheng Hong yang Bisa Diterapkan Investor Pemula
- 11 Pentingnya Menanamkan Pola Pikir Jangka Panjang
Lo Kheng Hong selalu berburu saham yang diperdagangkan di bawah nilai wajarnya. Ia mencari perusahaan yang memiliki fundamental bagus tetapi belum dihargai pasar secara layak. Saham seperti ini sering ditemukan pada perusahaan dengan kinerja keuangan stabil, laba yang terus tumbuh, serta memiliki manajemen yang kompeten.
Ketika pasar terlalu pesimis terhadap suatu saham, harga sering kali turun ke level yang tidak mencerminkan nilai sesungguhnya. Saat itulah Lo Kheng Hong masuk untuk membeli. Ia percaya bahwa dalam jangka panjang, harga akan kembali mencerminkan nilai intrinsiknya.
Kesabaran adalah Kunci
Berbeda dengan trader yang sering keluar-masuk pasar, Lo Kheng Hong lebih memilih menahan saham dalam jangka panjang. Ia bisa menyimpan saham bertahun-tahun hingga harga mencapai nilai wajar.
Ia pernah membeli saham INDY saat krisis 2008 ketika harganya anjlok. Dengan kesabaran tinggi, ia menahan saham tersebut hingga harga naik berkali-kali lipat. Prinsipnya sederhana: selama fundamental perusahaan tetap kuat, tidak ada alasan untuk menjual terlalu cepat.
Analisis Fundamental yang Mendalam
Lo Kheng Hong tidak membeli saham hanya berdasarkan tren atau rumor pasar. Ia selalu melakukan analisis fundamental secara menyeluruh sebelum mengambil keputusan. Beberapa faktor yang selalu ia perhatikan meliputi:
- Laporan keuangan: Ia meneliti pendapatan, laba bersih, dan arus kas perusahaan.
- Rasio keuangan: PER (Price to Earnings Ratio), PBV (Price to Book Value), dan ROE (Return on Equity) menjadi indikator utama.
- Prospek bisnis: Ia memastikan perusahaan memiliki model bisnis yang kuat dan potensi pertumbuhan jangka panjang.
- Manajemen perusahaan: Kepemimpinan yang kompeten sangat penting bagi kesuksesan jangka panjang suatu perusahaan.
Menghindari Saham Gorengan
Lo Kheng Hong saham bukan tipe investor yang tertarik dengan saham gorengan. Ia selalu menghindari saham yang naik karena spekulasi tanpa dukungan fundamental. Menurutnya, saham gorengan hanya menguntungkan dalam jangka pendek, tetapi berisiko tinggi bagi investor yang tidak hati-hati.
Ia lebih suka berinvestasi pada saham perusahaan yang memiliki aset nyata, laba konsisten, dan bisnis yang bisa bertahan lama. Dengan begitu, ia tidak perlu khawatir akan manipulasi harga atau fluktuasi yang tidak wajar.
Berani Saat Orang Lain Takut
Salah satu prinsip yang selalu ia pegang adalah berani membeli saham ketika mayoritas investor panik. Saat pasar mengalami penurunan drastis, ia melihat peluang besar.
Pada krisis 1998, ia membeli saham dengan harga yang sangat murah. Ketika ekonomi pulih, nilai investasinya naik berkali-kali lipat. Sikap ini sejalan dengan prinsip Warren Buffett: “Be fearful when others are greedy and greedy when others are fearful.“
Disiplin dan Konsisten
Keberhasilan Lo Kheng Hong tidak datang secara instan. Ia membangun kekayaannya dengan disiplin dan konsistensi. Setiap keputusan investasi diambil berdasarkan analisis yang matang. Ia tidak terburu-buru membeli atau menjual hanya karena tekanan pasar.
Ia juga terus belajar dan memperbarui pemahamannya tentang pasar saham. Baginya, investasi adalah perjalanan jangka panjang yang membutuhkan ketekunan dan komitmen tinggi.
Pelajaran dari Lo Kheng Hong
Jika ingin sukses dalam investasi saham ala Lo Kheng Hong, ada beberapa pelajaran penting yang bisa diterapkan:
- Pilih saham undervalued dengan fundamental kuat.
- Jangan ikut-ikutan tren atau rumor pasar.
- Lakukan analisis mendalam sebelum membeli saham.
- Bersabar dan biarkan investasi berkembang dalam jangka panjang.
- Berani membeli saat harga murah, bukan ketika sedang euforia.
- Hindari saham gorengan yang hanya naik karena spekulasi.
- Jaga disiplin dan konsistensi dalam strategi investasi.
Membangun Mindset Investor Sejati
Keberhasilan Lo Kheng Hong bukan hanya soal memilih saham yang tepat, tetapi juga tentang memiliki mindset investor sejati. Ia percaya bahwa investasi saham bukan cara cepat untuk kaya, melainkan proses membangun kekayaan secara bertahap.
Dengan strategi yang tepat dan disiplin tinggi, siapa pun bisa meraih kesuksesan di pasar modal seperti yang telah dibuktikan oleh Lo Kheng Hong.
Ia tidak terpancing emosi saat harga saham turun drastis. Sebaliknya, ia melihat itu sebagai kesempatan untuk membeli lebih banyak. Ketika mayoritas investor panik dan menjual sahamnya dengan harga murah, ia justru masuk dan mengakumulasi saham yang memiliki prospek bagus.
Sikap ini sangat penting dalam investasi saham. Banyak investor pemula sering terjebak dalam siklus ketakutan dan keserakahan. Mereka membeli saham ketika harga sedang naik tinggi karena takut ketinggalan, lalu menjual saat harga turun karena panik. Lo Kheng Hong justru melakukan hal sebaliknya—membeli saat harga murah dan menahan dalam jangka panjang.
Kisah Sukses Lo Kheng Hong di Pasar Saham
Salah satu kisah sukses Lo Kheng Hong yang paling terkenal adalah investasi di saham PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk (MBAI). Perusahaan ini bergerak di bidang peternakan ayam dan memiliki fundamental yang kuat.
Pada 2005, ia melihat bahwa harga saham MBAI sangat murah dibandingkan dengan nilai aset dan prospek pertumbuhannya. Ia mulai mengakumulasi saham ini dalam jumlah besar.
Beberapa tahun kemudian, perusahaan tersebut diakuisisi oleh Japfa Comfeed Indonesia, dan harga sahamnya melonjak tinggi. Lo Kheng Hong berhasil meraih keuntungan besar dari investasi ini.
Keberhasilan lainnya adalah investasi di PT Indika Energy Tbk (INDY). Ia membeli saham INDY saat harga anjlok akibat krisis 2008. Ketika industri batu bara kembali pulih, harga sahamnya naik berkali-kali lipat, dan ia meraup keuntungan besar.
Strategi Lo Kheng Hong yang Bisa Diterapkan Investor Pemula
Bagi investor yang ingin menerapkan strategi ala Lo Kheng Hong, ada beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan:
- Mulai dengan analisis fundamental. Jangan membeli saham hanya karena harganya naik atau berdasarkan rekomendasi orang lain. Pelajari laporan keuangan, kinerja bisnis, dan prospek perusahaan.
- Cari saham undervalued. Fokus pada saham yang diperdagangkan di bawah nilai wajarnya. Gunakan rasio PER dan PBV untuk membantu menentukan valuasi.
- Jangan takut saat pasar turun. Gunakan momentum ini untuk mencari peluang investasi, bukan untuk panik dan menjual saham.
- Miliki kesabaran. Investasi saham bukan cara cepat kaya. Dibutuhkan waktu bertahun-tahun untuk mendapatkan hasil yang optimal.
- Hindari spekulasi. Jangan tergoda saham yang naik tinggi tanpa alasan yang jelas. Fokus pada perusahaan dengan bisnis yang solid.
- Disiplin dalam strategi investasi. Jangan tergiur keuntungan instan atau terlalu sering keluar-masuk pasar.
Pentingnya Menanamkan Pola Pikir Jangka Panjang
Lo Kheng Hong selalu menekankan bahwa kekayaan dalam investasi saham dibangun dengan kesabaran. Ia tidak mencari keuntungan cepat, melainkan pertumbuhan kekayaan dalam jangka panjang.
Ia sering mengingatkan bahwa harga saham dalam jangka pendek bisa sangat fluktuatif, tetapi dalam jangka panjang, nilai perusahaan yang baik akan tercermin dalam harga sahamnya. Oleh karena itu, investor harus bersabar dan percaya pada proses.
Dengan mengikuti strategi dan pola pikir Lo Kheng Hong, siapa pun bisa membangun kekayaan di pasar saham. Yang diperlukan hanyalah ketekunan, disiplin, dan keberanian untuk membeli saham ketika nilainya masih murah.